Pak Mursidi, selamat siang.. Pak, saya Dede dari bandung(kemarin sempet ada telp) Pak, saya ada beberapa pertanyaan, 1. Bagaimana cara menarik air dari kolam terpal ke kolam penampungan,tanpa menggunakan submersible dengan elevasi kolam terpal yang sejajar? 2. Bagaimana cara membuar kolam filtrasi?Jika ada 3 kolam, apa sajakah fungsi 3 kolam tersebut? 3. Dengan menggunakan teh, warna apakah yang baik?jika hasil pengujian berwarna kuning, artinya bagaimana Pak? 4. Pemberian vitamin dan tetes tebu apakah bisa dicampurkan dengan pelet yang berbentuk serbuk? Terima kasih Pak...
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut dari jawaban yang telah disampaikan via telp bbrp waktu lalu. 1. proses pemindahan sebagian vol air dari kolam terpal ke kolam reserve (tampungan sementara) pd saat sirkulasi misalnya, bisa dilakukan dengan 2 cara yakni; pompa air biasa (mesin/ listrik) dan cara gravitasi. Cara gravitasi ini hanya mungkin dilakukan jika elevasi kolam reserve lebih rendah dari kolam bd daya yang memang sudah dirancang demikian sejak awal pembuatannya. 2. kolam pertama berfungsi sbg media penampungan dan pengendapan dari sumber air yang digunakan (u/ air sungai waktu pengendapannya lk 5-7 hari atau lebih tergantung kwalitas air sungainya, u/ air hujan lk 2 minggu-an bahkan bisa sampai 3 minggu tergantung situasi &kondisi, u/ air sumur atau air tanah pd kondisi normal cukup 2x24 jam); kolam kedua berfungsi sebagai kolam penyaringan (fltrasi), tambahkan pecahan batu ziolit secukupnya; kolam ketiga sebagai kolam pre-conditioning (penggaraman lk 200 gram/m3 dan didiamkan selama minimal 3 hari kemudian dilanjutkan pemberian katalis plankton & didiamkan selama 2-3 hari atau lebih (bergantung kwalitas sumber air baku yang digunakan) hingga air berubah warna menjadi bening kehijauan. U/ mempercepat proses, bisa dilakukan aerasi hingga kadar oksigen terlarut memenuhi persyaratan kwalitas air bd daya. 3. Cara praktis uji kadar logam air baku adalah dng campuran teh. Setelah air teh didiamkan selama minimal 1 jam, jika warna kuning teh tidak berubah berarti kadar logam air baku adalah rendah-normal dan bisa digunakan sbg air baku bd daya. Namun jika pada permukaan air teh terbentuk pola warna coklat ke-ungu2-an (violet) maka dpt di indikasi bhw sumber air baku tersebut memiliki nilai kandungan logam (senyawa logamnya) diatas rata2 dan sangat tidak disarankan u/ digunakan pada tahap pembenihan dan pembibitan. 4. bisa saja, tambahkan sedikit air hangat saat proses pencampuran (sampai kondisi lembab) dan diamkan (di angin-anginkan) hingga temperatur campuran pakan lk sama dengan temperatur ruang sebelum diberikan pada ikan. Terima kasih kembali pak Dede. Semoga ikannya tetap sehat & cepat pertumbuhannya. [*admin IKT].
Selamat pagi Saya mengutip dari internet sbb:Budidaya lele dapat digolongkan menjadi beberapa tahap yaitu tahap pembenihan, tahap pendederan dan tahap pembesaran yang masing-masing punya resiko dan keuntungan sendiri. Tahap pembenihan mempunyai resiko dan tingkat kesulitan yang besar namun juga menjanjikan keuntungan yang besar pula. Tahap pendederan punya resiko dan kesulitan sedang, namun keuntungan juga sedang-sedang saja. Tahap pembesaran punya kesulitan dan resiko besar namun tingkat keuntungan relatif kecil. menurut bapak bagaimana pendapat orang tsb( jadi mikir lagi untuk pembesaran lele)
Mohon cantumkan nama anda, email bersifat optional (bisa disertakan/tidak) saat menuliskan pesan, kesan ataupun komentar. Terimakasih atas kunjungan anda ke blog kami :-)
Pak Mursidi, selamat siang..
BalasHapusPak, saya Dede dari bandung(kemarin sempet ada telp)
Pak, saya ada beberapa pertanyaan,
1. Bagaimana cara menarik air dari kolam terpal ke kolam penampungan,tanpa menggunakan submersible dengan elevasi kolam terpal yang sejajar?
2. Bagaimana cara membuar kolam filtrasi?Jika ada 3 kolam, apa sajakah fungsi 3 kolam tersebut?
3. Dengan menggunakan teh, warna apakah yang baik?jika hasil pengujian berwarna kuning, artinya bagaimana Pak?
4. Pemberian vitamin dan tetes tebu apakah bisa dicampurkan dengan pelet yang berbentuk serbuk?
Terima kasih Pak...
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut dari jawaban yang telah disampaikan via telp bbrp waktu lalu.
BalasHapus1. proses pemindahan sebagian vol air dari kolam terpal ke kolam reserve (tampungan sementara) pd saat sirkulasi misalnya, bisa dilakukan dengan 2 cara yakni; pompa air biasa (mesin/ listrik) dan cara gravitasi. Cara gravitasi ini hanya mungkin dilakukan jika elevasi kolam reserve lebih rendah dari kolam bd daya yang memang sudah dirancang demikian sejak awal pembuatannya.
2. kolam pertama berfungsi sbg media penampungan dan pengendapan dari sumber air yang digunakan (u/ air sungai waktu pengendapannya lk 5-7 hari atau lebih tergantung kwalitas air sungainya, u/ air hujan lk 2 minggu-an bahkan bisa sampai 3 minggu tergantung situasi &kondisi, u/ air sumur atau air tanah pd kondisi normal cukup 2x24 jam); kolam kedua berfungsi sebagai kolam penyaringan (fltrasi), tambahkan pecahan batu ziolit secukupnya; kolam ketiga sebagai kolam pre-conditioning (penggaraman lk 200 gram/m3 dan didiamkan selama minimal 3 hari kemudian dilanjutkan pemberian katalis plankton & didiamkan selama 2-3 hari atau lebih (bergantung kwalitas sumber air baku yang digunakan) hingga air berubah warna menjadi bening kehijauan. U/ mempercepat proses, bisa dilakukan aerasi hingga kadar oksigen terlarut memenuhi persyaratan kwalitas air bd daya.
3. Cara praktis uji kadar logam air baku adalah dng campuran teh. Setelah air teh didiamkan selama minimal 1 jam, jika warna kuning teh tidak berubah berarti kadar logam air baku adalah rendah-normal dan bisa digunakan sbg air baku bd daya. Namun jika pada permukaan air teh terbentuk pola warna coklat ke-ungu2-an (violet) maka dpt di indikasi bhw sumber air baku tersebut memiliki nilai kandungan logam (senyawa logamnya) diatas rata2 dan sangat tidak disarankan u/ digunakan pada tahap pembenihan dan pembibitan.
4. bisa saja, tambahkan sedikit air hangat saat proses pencampuran (sampai kondisi lembab) dan diamkan (di angin-anginkan) hingga temperatur campuran pakan lk sama dengan temperatur ruang sebelum diberikan pada ikan.
Terima kasih kembali pak Dede. Semoga ikannya tetap sehat & cepat pertumbuhannya. [*admin IKT].
Selamat pagi
BalasHapusSaya mengutip dari internet sbb:Budidaya lele dapat digolongkan menjadi beberapa tahap yaitu tahap pembenihan, tahap pendederan dan tahap pembesaran yang masing-masing punya resiko dan keuntungan sendiri. Tahap pembenihan mempunyai resiko dan tingkat kesulitan yang besar namun juga menjanjikan keuntungan yang besar pula. Tahap pendederan punya resiko dan kesulitan sedang, namun keuntungan juga sedang-sedang saja. Tahap pembesaran punya kesulitan dan resiko besar namun tingkat keuntungan relatif kecil.
menurut bapak bagaimana pendapat orang tsb( jadi mikir lagi untuk pembesaran lele)
terimakasih
Hasil panen dijual kemana ya pak? ada yang menanmpung kah?
BalasHapus