Sabtu, 23 Januari 2010 pukul 10.30 wib kembali IKT kedatangan tamu, kali ini dari Surabaya, Jawa Timur & Kab. Malinau, Propinsi Kalimantan Timur. Rombongan disambut langsung oleh Pak Mursidi dan rekan-rekan pembudidaya di IKT dan tanpa membuang waktu para tamu pun kemudian diajak berkeliling menyaksikan proses budidaya yang tengah berlangsung.
Kebetulan di lapangan saat itu tengah berlangsung proses pengisian kolam-kolam pengendapan yang air bakunya diambil dari kali Papah (sungai kecil, red) sekitar 100 meter dari lokasi budidaya. "Sangat menarik proses budidaya ikan air tawar di media kolam terpal ini," kata Ir. Helmi Darjanto MSc yang ahli dibidang soil engineering dan air tanah. "Teknologi kolam terpal ini akan kami uji cobakan di Malinau, Kaltim karena areal yang tersedia dan potensi lahan gambut yang bisa dikembangkan di sana masih sangat luas," tutur Ir. Amir (pimpro pemda Kab. Malinau-Kaltim) menimpali dengan antusias. "Di daerah kami yang telah dicoba adalah budidaya ikan patin dan nila," kata Ir. Yahya (konsultan pemda Kab. Malinau-Kaltim). "Namun untuk ikan lele dan gurami tampaknya belum banyak yang mencoba," tambahnya.
Setelah cukup puas berdiskusi, Pak Mursidi kemudian mengajak rombongan melihat proses pengangkatan (penyedotan) air dari kali Papah. "Sementara ini kami hanya menggunakan 1 mesin genset dan 2 pompa submersible yang khusus didatangkan dari kota Tulungagung, Jawa Timur," kata Pak Mursidi sambil menunjukkan titik-titik lokasi pengambilan air kali. Belajar dari pengalaman musim penghujan tahun lalu maka posisi pompa saat ini diletakkan sedemikian rupa dan diberi perkuatan dengan jangkar dan tali-tali pengikat guna mengantisipasi naiknya permukaan air (banjir) kali Papah yang seringkali tak terduga. "Banjir besar tahun lalu sempat merusak 3 kolam milik Pak Kasil (salah satu pembudidaya) yang kebetulan terletak di atas tebing sungai. Tanggul kolam ini pun jebol tergerus aliran air yang deras," tambah Pak Mursidi seraya menunjukkan tanggul kolam yang dimaksud.
"Mendapatkan sumber air baku yang memenuhi peryaratan budidaya perikanan air tawar memang tidak mudah di daerah kami," kata Pak Mursidi. "Perlu perjuangan dan kerja keras plus tekad pantang menyerah dengan sikon yang ada. Alhamdulillah dengan semangat gotong-royong dan kebersamaan yang terus dibina dalam kelompok budi daya serta dukungan teknis dari Dinas Kelautan dan Perikanan Pemda Kulon Progo maka persoalan air baku ini sedikit-demi sedikit mulai teratasi", lanjutnya.
Di akhir waktu kunjungan para tamu pun tak melewatkan kesempatan mencicipi gurihnya gurami bakar segar (langsung dari kolam) ala ibu Kasil. "Betul-betul lezat, empuk dan tanpa ada sedikitpun aroma lumpur seperti yang biasa saya dapati pada olahan gurame lainnya", kata bu Helmi yang selalu setia mendampingi Pak Helmi. "Ini menjadi satu alasan kuat kenapa kami harus ke Jogja lagi suatu saat nanti... ha..ha..ha", kelakar Pak Yahya yang diamini Pak Helmi & Pak Amir.
Tanpa terasa waktu sholat Dhuhur pun telah tiba dan seusai sholat para tamu pun berpamitan melanjutkan perjalanan menuju candi Borobudur & Kaliurang.
Terima kasih atas kunjungan, diskusi, sharing informasi dan pengetahuan tentang sumber air baku serta manajemen pengelolaannya. Semoga dapat menambah wawasan kita semua. Kami di IKT mengucapkan selamat jalan pada rombongan tamu, selamat menikmati liburan akhir pekan di Yogyakarta & Jawa Tengah. *[admin]
Terima kasih atas kunjungan, diskusi, sharing informasi dan pengetahuan tentang sumber air baku serta manajemen pengelolaannya. Semoga dapat menambah wawasan kita semua. Kami di IKT mengucapkan selamat jalan pada rombongan tamu, selamat menikmati liburan akhir pekan di Yogyakarta & Jawa Tengah. *[admin]
...memang kekayaan itu semua ada di otak...saya sangat kagum dengan kreatifitas membudidayakan ikan dengan model kola terpal...Semoga sukses selalu...kami akan kembali untuk bisa lebih memahami pengetahuan tentang kolam ikan terpal...
BalasHapusMatur nuwun sanget atas segala saran & sharing informasi maupun kesediaannya untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman ttg pengelolaan baku air permukaan (kali/ sungai) selama kunjungan panjenengan dan rombongan ke IKT hari Sabtu 23/01/2010 kemarin. Masukan panjenengan sangat berharga bagi kami dan teman2 yg tergabung dalam komunitas pembudidaya ikan air tawar media kolam terpal IKT di Wates, KP dan sekitarnya. Jika ada kesempatan bertugas di Jogja/ Jateng lagi kami berharap panjenengan dapat menyempatkan sedikit waktu untuk berkunjung kembali ke Wates. Tentu Sup Gurame khas bd daya media kolam terpal siap menanti kehadiran panjenengan.Salam dari kami u/ panjenengan skeluarga di Surabaya. *[admin]
BalasHapusAmirullah.....Malinau...Kaltim...
BalasHapusIkan kolam tarpal sungguh gurih rasanya dari ikan yang lain, disamping aromanya juga ada rasa manis-manis. kalau anda penasaran ingin mencoba jangan lupa kejokja cari pak Mursidi seperti alamat usaha dikanan atas blok ini. Salam untuk Pak Mursidi sekeluarga
Terima kasih atas kunjungannya. Salam kembali dari kami di IKT untuk pak Amirullah sekeluarga dan rekan2 pembudidaya ikan air tawar di Kab. Malinau, Kalimantan Timur. Semoga dunia perikanan disana tambah maju dan terus berkembang. Amin.
BalasHapusHerry di Jogja
BalasHapusMinggu depan masih sibuk ya pak Mur ?
Bolehkah kami ikut mnengok kolam2 yg baru..? Cuma pengen lihat langsung penebaran gurame lagi.. yg kemarin masih blum 'sreg' banget..
trima kasih..
Ridwan di Patangpuluhan-Jogja
BalasHapusKabarnya ada pelatihan Bddaya gurame kolam terpal di Jogja dari majalah Trubus ya...?
Apa temen2 di Kulon Progo turut serta berpartisipasi...?
Sampai ketemu di Pelatihan Trubus 6-7 Maret 2010. BTW, kolamnya pak Mur masuk daftar kunjung juga ??? Wah seru nih bisa ketemu & diskusi langsung dengan para pejuang perikanan Kab. Kulon Progo-DIY. Selamat yaa...
+Jawaban u/ Sdr. Herry di Jogja
BalasHapusCuma kesibukan rutin biasa koq mas Herry, masih seputaran 'ngingu iwak' (memelihara ikan).Silakan kalau mau main ke kolam kami, kapanpun mas Herry sempat. Hari Jum'at 12/02/2010 dan insya Allah pada minggu berikutnya ada penebaran 14000an bibit gurame ukuran 'kuku' di kolam tengah sawah (yang lokasinya dekat sawah yang ditanamani tebu). Terima kasih.
Tampaknya begitu mas. Dari Kulon Progo mungkin ada juga beberapa rekan pembudidaya yang turut serta tetapi kami belum tahu kabar pastinya. Mengenai lokasi kolam2 bd daya yang termasuk daftar kunjung mungkin lebih jelasnya bisa ditanyakan langsung ke pihak panitya penyelenggara atau majalah Trubus. Wah, kami ini belum pantes disebut pejuang lho mas Ridwan. Kalau sekedar 'nggo gayeng-gayeng' (penggembira) mungkin iya... :) Terima kasih atas atensinya.
BalasHapustanya nich pak.. knp kok pake terpal? knp kok bukan kolam cor aja?? kan jadi biaya dobel
BalasHapusTerima kasih atas kunjungan mbak Hidayati. Kami pilih kolam terpal karena justru jauuuuuuuh lebih irit biaya pembuatannya dibanding dengan kolam dari kolam beton/cor.
BalasHapusSebagai gambaran saja; untuk membuat 1 kolam permanen ukuran standar 4m x 8m kedalaman galian 1m dengan item pekerjaan antara lain terdiri dari :
- ongkos galian tanah,
- bahan /material kolam yg terdiri dari batu bata merah (batako jika tersedia)
- plesteran + acian semen, agar tidak bocor &
- beberapa bahan additive (tambahan) seperti kalau kita hendak membuat rumah , serta kapur , pecahan & bongkahan batu kali sebagai bahan pondasi, dsb, dsb,
maka total akan menghabiskan biaya tidak kurang dari 5 juta rupiah dengan waktu pengerjaan lbh dari 1 minggu, belum lagi apabila dalam finishing pengerjaannya kurang sempurna sehingga terjadi kebocoran/ keretakan dinding atau dasar kolam sehingga diperlukan waktu yang lebih lama lagi (u/ perbaikannya). Biaya (ongkos) perbaikannya pun tidak bisa dibilang murah lho..
Bandingkan dengan kolam berbahan terpal. Untuk ukuran kolam yang sama seperti yg kami sebutkan di atas, hanya akan menghabiskan biaya pembuatan sekitar RP 650.000 - Rp700.000,- (sudah termasuk ongkos gali dan bahan baku terpal berukuran 6m x 10 m) dan cukup diselesaikan selama 3 hari sudah termasuk 1 hari pengisisan air kolam. Berarti ada nilai penghematan yang lumayan bukan?
Jika mbak Hidayati masih kurang yakin dengan keunggulan budidaya dengan sistem kolam terpal, silakan simak komentar dan jawaban pertanyaan2 dari rekan pemerhati dunia perikanan dan budidaya pada kolom "FORUM DISKUSI & TANYA JAWAB" di 'sidebar' atau sisi kanan halaman blog ini. Atau jika masih penasaran juga, silakan berkunjung ke lokasi kolam kami di Wates-Kulon Progo jika suatu saat mbak Hidayati berkesempatan dolan ke kota Yogyakarta. Terima kasih. *[admin]
pak ada trik khusus ndak untuk pengelolaan airnya, misalkan ditambah bahan apa biar bisa awet airnya, soalnya saya punya kolam terpal tapi airnya cepat kotor dan ikannya pada nggantung di permukaan.
BalasHapusnuwun.
@Anonim (28 April 2010)
BalasHapusTidak ada. Hanya pemantauan kualitas air kolam secara berkala, pen-siphon-an rutin dan terjadwal dan aplikasi probiotik secukupnya yg disesuaikan dengan kondisi dan kualitas air kolam.
Silakan simak diskusi rekan2 pengunjung blog yang membahas ttg hal ini pada kolom 'Diskusi & Tanya Jawab' di bagian sidebar blog ini.
Matur nuwun.
salam kenal pak mur.....langsung aja gih pak mur,saya mau nanya pak...apa di tempat bpk mengadakan pelatihan ndak ya? kalo ada pelatihan mbok saya di kasih informasinya pak... segitu rumiyin pak. matur nuwun
BalasHapusdr purnomo solo >> p.santoso76@yahoo.com
@Purnomo di Solo
BalasHapusSalam kenal juga pak Purnomo. Mhon maaf karen a bbrp kesibukan shngga prtanyaannya baru sempat kami jawab saat ini.
Memang pada bulan Pebruari 2010 ybl telah diselenggarakan pelatihan 'Budidaya Gurame dan Lele di Kolam Terpal' bekerja sama dengan Majalah Trubus.
Pelatihan tahap berikutnya sedang dalam persiapan, hanya saja kali ini IKT bekerja sama dengan pokdakan Trunojoyo, Wates-Kulon Progo. Rencananya akan diselenggarakan di kota Wates, Kulon Progo-DIY pada bulan Juli 2010 mendatang.
Informasi selengkapnya akan kami sampaikan di blog ini pada saatnya nanti. Matur nuwun telah sempatkan waktu untuk mengunjungi blog kami.
menarik sekali pak blognya:)
BalasHapussaya juga sedang tertarik melakukan pembesaran ikan gurame. cuma saat ini kebetulan ada kolam beton nganggur ukuran 1,5m X 2,5m dengan kedalaman 1,5m. Kolam tersebut bisa digunakan g pak?
ada treatment khusus sebelum kolam digunakan?
untuk usaha pembesaran,umur bibit ikan sebaiknya berapa ya?
trimakasih sebelumnya.
@Mila
BalasHapusTerima kasih atas komen-nya di blog ini.
Tentu bisa sepanjang kondisi kolamnya masih cukup baik.
Hanya pre-conditioning air kolam seperti biasanya
U/ tahap pembesaran, Anda dpt menebar bibit gurami ukuran '3 jari', '4 jari) dst dengan tingkat padat tebar lk 12-14 ekor/ m3. jika ukuran ini tidak tersedia maka Anda bisa juga memelihara bibit gurame dari ukuran yagn lebih kecil misalnya ukuran 'silet' dng padat tebar ideal 60-70 ekor/ m3, hanya saja masih diperlukan adanya tahapan grading (seleksi) dan penjarangan populasi bibit ikan gurami saat mencapai ukuran '3 jari'.
Terima kasih kembali.
Trimakasih atas infonya:)
BalasHapuskalau tahapan pre-conditioning ini seperti apa pak?
Atau mungkin bisa ditunjukkan link terkait pada blog ini jika bapak sudah pernah menjelaskan sebelumnya.
Apakah pembesaran ikan gurame ini akan berpengaruh jika dipelihara dalam kolam dengan air yang tidak mengalir?
@Mila
BalasHapus- Agar tidak terlalu sering mengulang penjelasan tentang hal2 yg sudah pernah dibahas di blog ini maka kami berharap Sdr. Mila (mungkin juga para pengunjung lainnya) dapat menggunakan fasilitas pencarian yg terletak pd bagian atas blog ini. Silakan mengisi baris kosong tsb dengan 'kata2 kunci' (key word) yg relevan, misalnya : tahap pre-conditioning atau pre-conditioning air kolam atau pre-conditioning saja. Anda akan dihadapkan pd beberapa (mungkin belasan atau bahkan puluhan) pilihan laman (halaman postingan & komentar) yg memuat keyword & topik2 terkait. Cobalah 'klik' salah satu pilihan yg ada u/ langsung menuju ke laman dimaksud kemudian ketiklah tombol Ctrl+F atau tombol Cntrl diikuti tombol F untuk menampilkan perintah 'Find :..' (ini berlaku u/ semua browser populer sprti; firefox, safari, chrome, opera, ie, dsb). Isilah kotak kosong disebelah kata 'Find' ini dengan kata kunci yg sama dan selanjutnya Anda tinggal meng 'klik' icon tanda panah atau 'next' u/ menelusuri letak kata kunci yg dicari berikut penjelasan yang menyertainya.
- Pertanyaan Anda yg kedua senada dng pertanyaan Sdr. dn_asmara yg jg pernah terjawab di blog ini. Nah, silakan Anda telusuri dng keyword berikut: tidak ada air yang mengalir atau air mengalir atau mungkin juga dn_asmara.
Selamat mencoba & semoga ketemu ya.. :-) Terima kasih.
Andika
BalasHapusMedan
salam kenal pak,
kalau saya ingin belajar langsung ketempat bapak, kira2 boleh ndak ya pak? saya ingin sekali membudidayakan lele sangkuriang... dimedan belum ada pak...
kabayan dewa
BalasHapusbandung jawa barat
email : kdlinggar.rahul@yahoo.com
salam kenal pa,selamat malam.
mau tanya pa,sy baru memulai budidaya lele ( memijahkan)/pembibitan.gimana pa pada waktu meletakan telur apakah airnya itu harus sudah hijau cerah/sudah tumbuh plankton,atau nanti sesudah telur menetas?mohon bantuannya,dan terima kasih.klo bapak ga keberatan mohon dijawab lewat email.