Cari (Telusuri) di Blog Ini

Selasa, 09 Februari 2010

Mengisi Masa Liburan Sekolah di IKT

Pada akhir bulan Januari 2010 lalu cukup banyak agenda kegiatan yang berlangsung di IKT. Mulai dari kegiatan rutin 'ngingu iwak' (memelihara ikan, red), penambahan beberapa kolam terpal baru milik beberapa rekan pembudidaya satu kelompok, pembuatan batako (untuk perkuatan puncak tanggul kolam terpal) pembuatan bak pembenihan baru hingga menerima kunjungan tamu dari luar kota, beberapa diantaranya bahkan...
datang dari luar pulau Jawa.

Hanya berselang seminggu setelah kunjungan tamu dari Kab. Malinau-Kalimantan Timur, kembali IKT menerima kunjungan tamu dari Surabaya. Kali ini Ir. Moch Ali, MT sekeluarga menyempatkan waktu untuk melihat langsung proses budidaya ikan gurami dan lele di media kolam terpal. "Kebetulan anak-anak sedang liburan sekolah dan kepinginnya dolan (main, red) ke Solo dan Jogja maka sekalian saja saya ajak ke sini agar mendapatkan suasana baru sambil menikmati nuansa pedesaan dan kolam-kolam ikan yang ternyata cukup asri", kata ahli rekayasa struktur jembatan dan gedung bertingkat tinggi ini.

Dengan didampingi oleh pak Mursidi, rombongan diajak menyaksikan langsung proses budidaya lele, mulai dari proses pembenihan & pendederan di bak-bak permanen hingga proses pemeliharaan dan pembesaran di kolam-kolam terpal di atas lahan persawahan seluas kurang lebih 10000 m2. "Dari 1 Ha lahan persawahan yang sebelumnya kurang terawat, baru sekitar setengahnya yang telah dikembangkan menjadi lahan produktif melalui budidaya perikanan dengan teknologi sederhana, kolam terpal", kata pak Mursidi.

"Alhamdulillah, masyarakat disini pun telah banyak yang tertarik dan mulai mencoba membudiyakan ikan lele dan gurami dengan media kolam seperti ini. Tidak hanya di lahan persawahan dan ladang serta kebun tapi juga di halaman-halaman rumah dengan ukuran kolam yang bervariasi", lanjutnya. Rombongan kemudian diajak melihat pembuatan kolam-kolam baru yang letaknya berdampingan dengan lokasi budidaya pembesaran ikan lele dan gurami.

"Kami di IKT pun mulai mencoba membudidayakan ikan nila jenis Gift, namun jumlahnya tidak sebanyak ikan gurami. Ini semua bermula dari inisiatif 1-2 rekan pembudidaya yang memelihara beberapa ekor nila merah ke dalam kolam pembesaran gurami dan ternyata hasilnya cukup menggembirakan disamping itu pertumbuhan ikan gurami pun tidak terganggu bahkan tampaknya lebih bagus dan sehat," tambah pak Mursidi seraya menunjukkan beberapa ekor ikan nila kecil yang lincah berenang dan sesekali menyembul di permukaan kolam gurami.

Karena cukup tertarik, rombongan pun kemudian diajak melihat beberapa kolam pembesaran ikan nila pada media kolam terpal milik pak Kasil (salah seorang pembudidaya) yang terletak di halaman belakang rumahnya yang asri.

Kebetulan saat ditemui, pak Kasil dan bu Kasil tengah asyik menaburkan pakan pada ikan-ikan nila peliharaanya. Diskusi diselingi canda dan tawa pun berlanjut dengan keluarga pak Kasil diketeduhan rimbunan pepohonan sekitar kolam dan semilir angin dari Kali Papah di bawahnya. Setelah cukup puas menikmati susasana kolam maka rombongan kemudian dipersilakan mencicipi kelezatan masakan ikan gurami segar yang baru saja dipanen pada pagi hari.



"Wah, ini luar biasa, kami bisa berlibur di kota Jogja sekaligus menikmati nuansa pedesaan Kulon Progo yang ramah, kolam-kolam ikannya yang asri dan mendapat tambahan pengetahuan tentang budidaya ikan air tawar bahkan masih ditambah lagi dengan citarasa gurami bakar khas kolam terpal yang betul-betul lezat", kata pk Ali sambil tertawa.

Putra-putri beliau pun terlihat gembira, berlarian di pematang sawah diantara tanaman talas (bhs jw : 'senthe', red) di tepi kolam-kolam terpal yang membentang sepanjang tepian jalan desa. Sesekali mereka terkejut dan bersorak riang manakala beberapa kali kereta api Executive jalur selatan dan PRAMEX melintas pada jalur double-track di sisi selatan lokasi kolam-kolam budidaya. Bagi anak-anak kota besar seusianya, dapat menyaksikan lajunya rangkaian kereta api justru disaat mereka berada di tengah hijaunya persawahan dengan kolam-kolam ikan yang mengelilingi mungkin merupakan suatu pengalaman baru.

Tak terasa hari telah menjelang sore, pak Ali sekeluarga pun mohon pamit untuk kembali ke Jawa Timur. "Insya Allah pada kesempatan liburan mendatang kami akan kembali lagi sambil mengajak serta teman-teman lainnya yang kali ini belum sempat berlibur ke Jogja", kata pak Ali sambil berpamitan.

Terima kasih atas kunjungannya. Selamat menempuh perjalanan panjang kembali ke Surabaya. Semoga liburan keluarga kali ini cukup berkesan. *[admin]

2 komentar:

  1. wah menarik sekali ikt besok plg ke putussibau tak aplikasikan,

    BalasHapus
  2. Pak,
    Baru selesai membuat kolam 2mx3m dalam 30 cm, datang banjir kiriman. Kolam yang baru di buat langsung penuh dan tidak kering2. Akhirnya di paksain memasukkan terpal. Apakah air tersebut bisa berbahaya bagi bibit anakan lele nanti ?
    saya sudah taburkan garam non Jodium 1/2 kilo ke kolam. apakah ada obat lain yang diperlukan lagi buat air kolam?. Untuk daerah Bekasi, di manakah saya bisa mendapatkan bibit lele sangkuriang atau lele jumbo.? Terima kasih atas advis nya
    Beny,Email : pangaribuan16ab@yahoo.co.id
    http://www.pangaribuan16alboin.blogspot.com

    BalasHapus

Mohon cantumkan nama anda, email bersifat optional (bisa disertakan/tidak) saat menuliskan pesan, kesan ataupun komentar. Terimakasih atas kunjungan anda ke blog kami :-)