Seperti janji kami beberapa waktu lalu pada para pengunjung blog ini khususnya para pemerhati dan pembudidaya ikan pada media kolam terpal serta adanya permintaan dari beberapa rekan lainnya, baik yang disampaikan langsung via telpon, SMS maupun kolom komentar di blog ini maka berikut kami tampilkan contoh praktis membuat lubang pembilasan pada kolam terpal yang dapat dilakukan dengan mudah, murah, dalam waktu sangat singkat (tak lebih dari 20 menit !), tanpa memerlukan peralatan dan keahlian khusus, tanpa lem (perekat), tanpa pemanasan dan tentu saja yang paling penting : tanpa terjadi kebocoran (rembesan).
Anda tak perlu lagi membuang banyak waktu, begitu selesai dibuat, saluran pembilas ini dapat langsung difungsikan.
Anda tak perlu lagi membuang banyak waktu, begitu selesai dibuat, saluran pembilas ini dapat langsung difungsikan.
Bagaimana hal ini dapat dilakukan? Anda tentu penasaran bukan? Silakan simak uraian singkat kami berikut ini...
Sebagai contoh kami gunakan pipa paralon (PVC) berdiameter 1,5" (inch) sepanjang 1 meter dengan sok penyambung yang sesuai untuk pipa paralon tersebut. Tentu saja Anda dapat menggunakan diameter dan ukuran panjang pipa paralon (PVC) serta sok penyambung yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan.
Langkah pertama, siapkan beberapa alat dan bahan sebagai berikut (gambar 1).
- 1 pipa paralon (PVC) type D berdiameter 1,5" sepanjang lk 1 m atau lebih (sesuaikan dengan kebutuhan)
- 1 sok penyambung untuk pipa PVC 1,5". Pilihlah sok penyambung yang berkualitas baik
- 1 sok penutup, sesuai ukuran pipa PVC 1,5"
- 1/2 lembar kertas gosok (amplas/ amril), pilihlah type yang sedikit kasar (No 1 atau 1 1/2)
- 1 mata gergaji besi
- 1 mata pisau/ cutter (ukuran sedang) dan juga lembaran terpal yang akan Anda gunakan sebagai media (kolam) pemeliharaan ikan
Kedua, dengan menggunakan gergaji besi, bagilah ujung pipa paralon menjadi dua bagian yang sama, searah panjang pipa sepanjang kira-kira 8-10 cm (gambar 2) dan (gambar 3)
Ketiga, sisipkan bagian ujung lembaran amplas pada lubang yang dibuat sebelumnya (gambar 4) dan putarlah lembaran amplas tersebut mengelilingi ujung pipa paralon sehingga terbalut sempurna (gambar 5)
gambar 4
gambar 5
Keempat, ujung pipa paralon yang telah terbalut amplas kemudian dimasukkan ke lubang sok penyambung. Lakukan secara perlahan dan hati-hati sehingga tidak terjadi sobekan atau lipatan pada kertas amplas tersebut (gambar 6).
gambar 6
Kelima, putarlah ujung pipa berikut amplas pembalutnya di dalam lubang sok penyambung, pastikan putaran pipa adalah searah dengan proses pembalutan amplas. Lakukan beberapa putaran hingga diperoleh tingkat kekasaran yang merata pada sisi dalam lubang sok. Jika sudah, cabutlah pipa paralon berikut ampas dari lubang sok penyambung tersebut dengan sedikit tarikan sambil tetap mempertahankan arah putaran (gambar 7).
Keenam, lepaskan amplas dari ujung pipa paralon (PVC) kemudian letakkan lembaran terpal secara tegak lurus pada ujung pipa paralon (PVC) pada lokasi dimana lubang pembilas pada terpal akan dibuat kemudian pada sisi terpal yang berlawanan dipasang sok penyambung (yang sisi/ bagian dalamnya telah dikasarkan) lalu tekanlah sok secara perlahan hingga pipa paralon dan lembaran terpal masuk ke dalam lubang sok (gambar 8).
gambar 8
Agar diperoleh sambungan yang benar-benar rapat, proses penekanan dapat dibantu dengan memukulkan sebatang kayu pada permukaan sok secara perlahan agar bagian terpal yang berada dalam jepitan sok dan pipa PVC tidak sampai cacat/ sobek (gambar 9).
Lakukan beberapa kali pukulan hingga diperoleh tingkat kekencangan dan kerapatan yang cukup.
gambar 9
Lakukan beberapa kali pukulan hingga diperoleh tingkat kekencangan dan kerapatan yang cukup.
Pastikan permukaan bagian terpal dalam lubang sok penyambung terlihat kencang, rata dan tidak terjadi lipatan (gambar 10).
gambar 10
Ketujuh, buatlah sayatan pada berbentuk 'cross' atau 'X' pada permukaan terpal dengan menggunakan ujung pisau tajam (cutter) secara hati-hati (gambar 11). Usahakan setiap ujung sayatan tidak sampai menyentuh bagian tepi sisi dalam sok penyambung (gambar 12). Potonglah bagian terpal di sekeliling sisi dalam sok penyambung dengan menggunakan pisau (cutter) hingga diperoleh lubang yang rapi (gambar 13). Jika ternyata Anda agak kesulitan merapikan tepian lubang ini, gunakanlah amplas dengan cara mengosokkannya secara perlahan pada arah melingkar di bagian tepian lubang tersebut.
gambar 11
Kedelapan, pastikan lubang pembilasan telah dibuat dengan benar dan tidak terdapat celah atau cacat pada titik pertemuan antara terpal, pipa PVC dan sok penyambung, baik pada bagian terpal yang akan menjadi sisi luar kolam (gambar 14) maupun terpal bagian dalam kolam (gambar 15).
Sampai tahap ini proses pembuatan lubang pembilasan telah selesai namun masih diperlukan satu langkah lagi yakni memasang sok penutup pada bagian ujung sok penyambung di sisi terpal bagian dalam kolam maupun di sisi luar kolam (jika memang di perlukan).
Kini terpal siap dihamparkan. Mudah dan praktis bukan??
gambar 14
gambar 15
Sampai tahap ini proses pembuatan lubang pembilasan telah selesai namun masih diperlukan satu langkah lagi yakni memasang sok penutup pada bagian ujung sok penyambung di sisi terpal bagian dalam kolam maupun di sisi luar kolam (jika memang di perlukan).
Kini terpal siap dihamparkan. Mudah dan praktis bukan??
Sebagai saluran pembilas, lubang dapat dibuat pada bagian dasar kolam (gambar 16) sedangkan sebagai pengatur level muka air kolam dapat pula dipasang (lebih tepatnya, ditancapkan) sebatang pipa PVC pada lubang pembilas tersebut (gambar 17 & 18).
gambar 16
gambar 17
gambar 18
Dengan sedikit kreatifitas, Anda pun dapat membuat lubang sejenis pada dinding dasar kolam yang dapat berfungsi ganda yakni sebagai saluran pembilas sekaligus juga sebagai lubang tempat memasang pipa siphon (penyedot lumpur dasar kolam).Selamat mencoba, semoga berhasil !!
[admin]
Thank U bangettttt nih, MUANTEP !! saya dah gak PUYENG lagi deh... TINGGAL CONTEK ! kolam terpal saya jadi KEREEEN ABIZZZ....Moga pada SUKSES nih para SESEPUH di kolam terpal.blogspot he he....
BalasHapusSama2 pak Kris. Berikutnya giliran postingan keramba jaring apung di kolam terpal. Sederhana, murah, cuueepet lagi bikinnya. Kami juga yakin kalo pak Kris ikutan buat keramba ini kolam terpalnya pasti tambah kereen.. dah gak puyeng lagi mikirin grading ikan yang lumayan menyita waktu. :)
BalasHapusKalo jadi ke Bandung jangan lupa kabar dan infonya ya pak Kris. Kami tunggu lho...
Salam kembali dari kami di Kulon Progo, DIY.
salam kenal,
BalasHapusterima kasih banyak telah memberi trik-trik menarik di blog ini. blog yang sangat bagus..
aku lagi pengen coba beternak ikan lele n gurame..banyak info menarik dapat dari sini.
salam
leonard
Salam kenal....
BalasHapusMakasih banyak infonya, semoga makin banyak manfaatnya buat orang lain. Saya lagi mau mencoba buat kolam, setelah melihat blog bapak jadi tambah tertarik dan segera mencobanya. Pak kalau saya pas ke jawa boleh gak mampir ketempat bapak untuk belajar. matur nuwun
Agus Muslim - Medan - Sumut.
@Leonard Hasugian.
BalasHapusSalam kenal juga Pak Hasugian. Terima kasih atas perhatiannya pada blog kami. Selamat mencoba beternak ikan di kolam terpal. Semoga lancar & sukses.
@Agus Salim di Medan - Sumut.
Salam kenal juga Pak Agus Salim. Silakan jika bapak akan menyempatkan waktu berkunjung ke kolam kami. Lokasi kolam kami sangat mudah dicapai, tepatnya di sisi Timur kota Wates. Dengan kendaraan roda 4 atau sepeda motor dari kota Yogyakarta cuma sekitar 30-40 menit. Banyak juga temen2 yang datang (rombongan) menggunakan Kereta Api shuttle reguler PRAMEX dari Sta. Tugu Yogyakarta. Mereka memilih menggunakan KA PRAMEX karena bersih cukup nyaman, tepat waktu dan cukup ekonomis (cuma) Rp.8000/ orang. Dalam sehari ada 4x jadwal keberangkatan kereta ini dari Sta. Tugu Yogyakarta menuju kota Wates (Kulon Progo) DIY dan Kutoarjo, Jawa Tengah. Lama perjalanan kereta ini dari Sta. Tugu Yogyakarta sampai Sta. Wates cuma 25 menit !. Nah, kebetulan lokasi kolam kami pun tak jauh dari Sta. Wates, cuma sekitar 5 menit. Bahkan 2 menit sebelum tiba di Sta. Wates, KA. PRAMEX ini akan melintas tepat di sisi Selatan lokasi kolam sehingga hamparan kolam2 terpal yang beraneka warna di sekeliling perkebunan tebu dapat terlihat jelas dari dalam gerbong kereta. (Wah koq jadi sedikit promosi ya..).
Selamat mencoba budidaya ikan di kolam terpal. Semoga sukses ya pak.
Terima kasih kembali.
pak saya punya konstruksi kolam pendederaN GURAME... KMRN KAMI BERI ATAP PLASTIK TRANSPAREAN ( PLASTIK UV), KENAPA AIR BERUBAH MENJADI MERAH.. KAMI MOHON KETERANGANNYA DAN PENGALMANNYA...TRIMAKSAIH singgih_lia@YAHOOO.COM
BalasHapus@Singgih_lia
BalasHapusAir kolam berubah warna menjadi merah (biasanya keruh kemerahan) bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- pembersihan kolam sebelum tahapan preconditioning kurang sempurna (masih terdapat sisa-sisa kotoran yang melekat pada permukaan dinding dan dasar kolam)
- air kurang 'subur' karena pemupukan yang kurang tepat (kualitas pupuk yg digunakan atau tahapan proses pemupukan yang berdekatan atau hampir berbarengan dengan pengaraman)
- terjadi blooming alga (ganggang) atau mikroorganisme lain dari jenis tumbuhan yang berwarna coklat-merah
- matinya sebagian besar plankton oleh berbagai sebab, antara lain : penggunaan obat2 antibiotik keras dengan dosis yang melampaui takaran yang diperbolehkan atau boleh jadi karena terfilternya sebagian besar sinar UV (dari cahaya matahari) yang masuk ke kolam oleh bahan atap yang anda gunakan. Seperti halnya pada tumbuhan tingkat tinggi yang memiliki zat hijau daun (chlorophyl), sinar UV juga diperlukan oleh phytoplankton (plankton dari jenis tumbuhan) dalam proses fotosistesa.
Agar warna air kolam dapat segera kembali normal (agak bening kehijauan) maka :
- gunakan katalis plankton yang telah dilarutkan (dosis 1 sendok teh dicampur 4 liter air atau sesuai aturan penggunaan yang tertera pada label produk) dan dipercikan secara merata pada permukaan air kolam 3 hari sekali secara berturut-turut sebanyak 3 kali.
- jika langkah diatas belum memberikan hasil seperti yang diharapkan maka Anda harus mengganti sebagian air kolam (sekitar 50% s.d 75%) dengan air baru yang lebih segar. Berikan probiotik jenis nitro dengan dosis 10 ml/m3 (dipercikan di permukaan kolam) secara rutin seminggu sekali.
- pada saat cuaca bagus (cerah) sebagian luasan atap dibiarkan dalam keadaan terbuka dan baru ditutup kembali saat turun hujan atau saat malam hari.
- jika memungkinkan, gantilah atap kolam dengan bahan plastik dari jenis yang tidak secara khusus memiliki kemampuan mem-filter sebagian besar sinar UV dari cahaya matahari yang masuk ke kolam.
Semoga berhasil. Terima kasih kembali.
Salam Kenal pak.
BalasHapusSaya seorang mahasiswa dan sedang mencoba IKT lele sudah berjalan sekitar 2 minggu,setelah bibit lele saya tebar,tpi benih lelenya (ikan) menggantung tidah sehat,seperti mau mati...,Tp alhamdulilah sampe sekarang belum ada yang mati. Untuk masalah makanan saya beri makan pelet dan Raja lele, sering juga saya kasih daun2an apa itu ada pengaruhnya dengan makanan atau kondisi airnya bpk?
Mohon petunjuknya...
Terimakasih
@Widiahmad.
BalasHapusSalam kenal mas Widiahmad.
Pada saat penebaran benih lele yang masih berukuran kecil (size 2-3 atau yg lebih kecil) terkadang memang perlu diikuti dengan pemberian daun2an (daun pisang atau talas yang agak lebar) yang hanya berfungsi sebagai pelindung sementara bagi benih lele (bukan sebagai pakan tambahan lho!) selama proses adaptasi terhadap lingkungan air kolam yang baru, terutama jika udara siang hari ternyata cukup panas (terik matahari hingga sore hari).
Kejadian bibit lele menggantung setelah ditebar bisa disebabkan oleh :
1. Kualitas bibit lele.
Jika bibit lele yang Anda tebar berasal dari media budidaya pemibibitan sesama kolam terpal /permanen tentu memiliki tingkat adaptasi lingkungan yang lebih baik dibandingkan bibit lele yang berasal dari media lainnya sehingga kasus lele 'menggantung' seperti ini sebenarnya tidak perlu terjadi.
2. Kondisi air kolam mungkin kurang sehat.
Cobalah periksa nilai pH (normalnya sekitar 6,5 - 7,8), kadar oksigen terlarut (setidaknya 4 ppm, syukur jika lebih), salinitas (kadar garam lk 15-20an ppt), temperatur (idealnya 28-30 derajat Celcius), tingkat kekeruhan air kolam saat tebar benih: normal (< 30 cm, dapat diukur dng alat secchi). Jika nilai yang diperoleh dari hasil pemeriksaan air kolam ternyata menyimpang cukup jauh dari parameter tersebut maka upaya yang harus dilakukan adalah dengan memperbaiki kualitas air kolam.
Selama proses pemulihan kualitas air kolam, porsi pemberian pakan pellet dikurangi, terutama pellet yang kadar proteinnya terlalu tinggi (diatas 35%) karena jamur dan bakteri akan mudah sekali berkembang biak dari sisa-sisa pellet ini yang tak termakan oleh ikan dan terakumulasi di dasar kolam. Untuk sementara waktu gunakan pellet yang kandungan proteinnya sedikit lebih rendah, misalnya 25%-27%. Setelah kualitas air kolam pulih kembali, pemberian pakan pellet ke porsi semula dapat dilakukan secara berangsur-angsur (bertahap). Selanjutnya untuk menjaga kualitas air kolam bisa dilakukan dengan aplikasi probiotik jenis nitro (dominan mengandung nitro bacter) yang dipercikkan merata ke permukaan air kolam secara rutin seminggu sekali. Dosis normalnya lk 10ml/m2 (mengikuti petunjuk pada label kemasannya).
Semoga ikan lelenya tetap sehat dan cepat pertumbuhannya.
Terima kasih kembali.
pak, saya punya banyak bibit ikan gurame. tapi masih bingung untuk pemasarannya. mohon bantuannya. terimakasih.
BalasHapusARIF
@Arif
BalasHapusPenawaran bibit gurame hendaknya disertai keterangan lengkap, setidaknya ukuran bibit, jumlah (stock) yang tersedia dan harga satuan yang Anda tawarkan. Terima kasih. Jika Anda berdomisili di seputaran Yogyakarta coba ke sini.
Semoga dapat membantu anda. Terima kasih kembali.
Salam Kenal,
BalasHapusPak, bagaimana mempersiapkan terpal hingga terpal siap ditaburi ikan gurameh. saya tunggu jawabannya dan terima kasih.
antonius. s - solo
@Antonius. S di Solo
BalasHapusSilakan anda simak jawaban kami atas pertanyaan sejenis, di sini dan mungkin juga yang ini
Terima kasih.
wow itu cara yang sangat brilliant......
BalasHapusPak jika kolam terpal tidak ada air yang mengalir apakah menggangu pertumbuhan ikan
BalasHapus@dn_asmara
BalasHapus- Cara pemeliharaan ikan di media kolam terpal memang tidak menggunakan sitem air mengalir namun hal ini dapat disiasati dengan melakukan pergantian air setiap periode tertentu, baik dengan cara sirkulasi atau resirkulasi (jika ketersediaan air baku sangat terbatas) dan tidak perlu seluruh air kolam diganti, cukup 30% hingga 40% nya. Selain itu dilakukan juga pen-siphon-an (penyedotan lumpur/ kotoran di dasar kolam) secara rutin (terjadwal).
- Berdasarkan pengalaman kami selama ini pertumbuhan ikan khususnya lele dan gurame tidak akan terganggu bahkan lebih optimal waktunya (masa pemeliharaan bisa lebih cepat), untuk lele ukuran konsumsi (8-12 ekor/ kg) sekitar 2 -3 minggu sedangkan untuk ikan gurame (sampai ukuran 0,75-0,8 kg/ ekor) sekitar 5 bulan. Syaratnya adalah menerapkan pola budidaya intensif dan sangat memperhatikan kualitas bibit ikan, air kolam serta nutrisi (pakan).
- Silakan simak penjelasan lebih lanjut di sini.
terima kasih ilmunya. semoga dapat bermanfaat dan menjadikan usaha bapak semakin berkah.
BalasHapussaya juga sedang ingin memulai untuk budidaya lele kolam terpal. informasi ini sangat bermanfaat buat saya
trims,
fatkhur r.
cikarang
fatkhur1985@yahoo.co.id
@Fatkhur di Cikarang
BalasHapusAmin 2x. Terima kasih atas perhatian dan doanya. Kami pun bersyukur apabila informasi sederhana ttg budidaya perikanan yang tersaji di blog ini bermanfaat bagi pak Fatkhur dan juga rekan2 sekalian serta dapat menambah wawasan pengetahuan bagi kita semua.
Semoga rencana bapak u/ mulai mencoba usaha budidaya lele dengan media kolam terpal pun dapat segera terwujud. Amin.
pagi, mo tanya kirim indukan gurameh ke jayapura papua bisaK?? biaya??
BalasHapusAnton di Bandung
BalasHapusAss. terimakasih pa, Blog nya sangat bagus, ilmunya sangat bermanfaat buat saya, semoga Allah membalasnya, saya sangat tertarik dgn budi daya IKT, kebetulan saya memiliki lahan 2000m2 peninggalan dari orang tua yg beberapa tahun ini dibiarkan tdk produktif. kalau ada rekans yg mau share utk pemanfaatan lahan tersebut saya akan sangat senang sekali
wassalam...
@Anton di Bandung
BalasHapusWa 'alaikumsalam wr wb. Terima kasih atas doanya.
Kami turut gembira karena pak Anton seperti halnya rekan2 dari berbagai kota lain pun mulai tertarik u/ mencoba usaha budidaya dengan menggunakan media terpal.
dan bagi rekan2 sekalian yg tertarik dengan tawaran dari pak Anton, sumonggo (silakan) dilanjut. :-)
Semoga lancar & sukses ya pak Anton.
Sarif di bekasi
BalasHapusAss. saya Sarif, saya ingin menanyakan tentang langkah2 pemeliharaan bibit ikan gurame di kolam untuk seorang pemula seperti saya? tolong kasih sarannya, langkah apa yg harus saya lakukan dari pembuatan kolam terpal sampai ikan siap beradaptasi dengan kolam yg saya buat sampai seterusnya?
saya tunggu saran dari bapak
Trimakasih sebelumnya...!
Assalamu'alaikum Wr Wb,
BalasHapusNama saya Yulianto pak..dan saya lagi mencoba untuk membesarkan lele dikolam terpal.
Saya mau tanya nich pak...
Berapa sich idealnya density pemeliharaan ikan lele dumbo pada kolam terpal?
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih..
Wassalamu'alaikum Wr Wb.
Assalamualaikum..
BalasHapusKenalkan saya Santo dari lamongan
Trimakasih pak atas penjelasan membuat lubang pembilas diatas...
Lain hal diatas saya mau tanya pak...
saya baru saja mulai ternak lele dg kolam terpal dg ukuran 183x168x60cm kemudian saya isi bibit 1000 ekor kebanyakan gak pak.....??
kemudia selang 4 hari ikan2 saya kok pada berdiri apakah yg terjadi & bagaimana cara penanggulanganya klo dibiarkan apakah akan menyebabkan kematian masal.... karna sudah ada yg mati 2 ekor... mohon pencerahanya pak trimakasih sukses selalu...
salam santo Lamongan Jatim
tolong dong pak dicantumin juga macam2 penyakit pada gurami atau lele beserta cara pengobatannya
BalasHapussalam kenal pak, mau saya ada kolam ukuran 3x5 m ada 1 2x2 =2 2x3 = 2 dari terpal. berapa kapasitas lele yang bisa ditebar dengan ukuran kolam yang ada pak, mohon dibantu pak, pemula
BalasHapusnama fuadi, mkh_dq@yahoo.com. di kota padang ada ndak pak... balai benih nya, terima kasih
salam kenal, pak
BalasHapusmau anya pak.. aplikasi probiotik untuk kalom bagaimana cara pemberiannya..
sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih pak
assalamu'alaium wrwb.terima kasih ilmunya.insyaAllah dalam waktu dekat sy sama rekan2 mau mencoba budidaya lele terpal. apakah menyediakan peralatan kolam terpal yang sudah jadi beserta petunjuknya.diantos jawabannya,Matur nuwun
BalasHapusIlmu Bapak sangat berguna bagi banyak orang.
BalasHapusSaya juga pengen ternak lele model IKT.
Boleh belajar di Jogja pak ? kalau boleh saya minta nomer telepon Bapak.
Terima kasih.
dari tri_handoko78@yahoo.com
manto di bekasi
BalasHapusassalamualaiku wr.wb
blognya bagus bnget pak, sangat membatu dan menambah semangat saya untuk mencoba usaha peternakan lele ini, saya karyawan sebuah perusahaan di bekasi, saya aslinya tetangga desa bapak di kedungsari, klu dari kemarin sblum lebaran saya nemu blog ini saya pasti datang ke tempat bapak untuk belajar dan melihat2 kolam terpal bapak, sayangnya baru sekarang ini saya nemu blog bpk, insaallah kapan2 klu saya pas balik lagi ke kedungsari saya pingin mampir ke tmpat bpk.
Sekian dulu pak smoga usaha bpk makin maju
Achmad Subekti
BalasHapusKota Agung (Lampung)
Assalamualaikum wr wb
Hebat Blognya, sangat bermanfaat bagi kami para pemula..... Ijin menyimak...
mantabb.....izin nyontek ya......
BalasHapusikiiiinyahoo.co.ID salam kenal pak
BalasHapuspak mursidi bertempat tinggal dmn?
ada pelatihan2 tentang kolam terpal/beternak ikan d kolam terpal
salam kenal
BalasHapusthx banget buat informasinya walau blm semuanya bisa di pahami neck mungkin penulis bisa langsung memberikan penyuluhan langsung di lapangan
saya mau tanya pak, saya punya kolam dengan pjg 6m lebar 3m . bagaimana cara pemeliharaan ikan lele di kolam ini ? saya ingin menggunakan media terpal . lele yg dipelihara harus dari bibit dl, atau langsung yg induknya ? trs bagaimana sistem pembuangan air kolam tsb ? trims
BalasHapusAssalamu'alaikum
BalasHapuspak, kenalkan nama saya jati, berniat membuat kolam terpal, yg jadi pertanyaan saya adalah:
1. bila membuat kolam terpal di tanah galian, bagaimana menyiasati utk membuat lubang pembuangannya, shingga elevasi limbah pembuangan bisa lebih rendah dari dasar kolam?
2. lubang pembuangan sebaiknya ditempatkan di tengah atau di pinggir kolam? dan skalian mohon penjelasannya...
3. untuk mentode siphon yg saya tangkap dari artikel bapak adalah sbb: kita tinggal memasang selang pada lobang pembuangan yg terletak pada bagian dalam kolam dan air kolam secara otomatis mengalir keluar, lalu kita tinggal mengarahkan selang tersebut pada bagian dasar kolam yg kotor... benarkah begitu pak?
atas jawaban bapak saya ucapkan terima kasih banyak.
ass...
BalasHapusmau nanya pak, pemasaran lele secara kulaan untuk daerah jogja di mana ya pak??? kemarin saya bingung mau jual kamana. akhirnya ngecer, tp kurang efektif.. mohon infonya dan terimakasih,..
salam..
eef
assalamualaikum bpk mursidi, perkenalkan nama saya Aan hidayat.
BalasHapussaat ini saya bersama masyarakat sedang merencanakan untuk membuat kolam lele dengan media terpal, setelah sy cari2 di blog bapak, saya tidak menemukan desain kolam ikan terpal bapak secara mendetail,
kiranya bapak bersedia menampilkan gambar kolam, mulai proses pelubangan tanah nya, pemasangan terpal sampai pemasangan instalasi air nya.
terimakasih bapak. semoga bapak diberi sukses selalu amien....
pak.. saya reza dari bangkalan madura,,web anda bagus sekali..
BalasHapusskarang saya lagi dalam proses membangun usaha budidaya terpal,,,
kira-kira tahap awal yang perlu saya persiapkan apa saja
saya boleh minta no hape bpak ?
trima kasih
askum
BalasHapusfajar di semarang,
alhamdulilah senang rasanya bisa menemukan blog ini,saya sangat terbantu dengan artikel2 yang bapak jelaskan dari koment para rekan2.
dan ini menjadikan solusi apa yang selama ini jadi masalah dalam pembuangan air di kolam terpal saya,sekali lagi trimakasih,smoga tambah sukses buat bapak
Facebook saya ptr.fajar@gmail.com
Salam Kenal pak,
BalasHapusSaya ada lahan dibelakang rumah 6x4, rencananya mau dibuat kolam terpal, berapa ukuran kolam yang tepat (kalau bisa 2 kolam), lalu berapa benih per kolam?
Salam
Teddy
Alhamdulillah,, Terimakasih sekali karena blog ini sangat membantu kita-kita yg masih pemula dalam hal peternakan ikan dengan Kolam Terpal.
BalasHapusAskum pak...nama sy suparmin.mau nanya pak...knp kolam patin sy kug bnyk yg mati ea pak ?? Awal pengisian aq isi 2000ekor stlah berjalan kr2 1minggu bnyak yg mati,truz aku isi lg 100ekor 1minggu kmdian jg bnyk yg mati dan hmpir smuanya mati pak..truz langkah apa yg harus aku lakukan pak ? Perlu dkthui,sy jg baru belajar pak..mohon saran dan bimbingannya.trims salam kenal..
BalasHapuskalau buat pembuangannya sistem pake lem bagaimana? agar kuat sama goncangan. biar ga mudah sobek??? saya solehabdulhalim@yahoo.co.id
BalasHapusSalam kenal dan terima kasih, smoga info ini dapat saya ajarkan di balikpapan kaltim.
BalasHapusInformasi ini yang ingin kucari sebagai bahan dan ilmu bagiku untuk melakukan budidaya lele di kolam terpal. Thanks atas infonya.
BalasHapussalam kenal pak..Nama saya heru saya seorang mahasisiwa,ingin bertanya makanan lele selain pelet yang murah namun tidak kurang nutrisinya itu kira-kira apa?Lalu dalam proses penyuntikan induk lele itu jantan dan betinanya atau betinanya saja?serta umumnya penyuntikan induk lele di bagian mana?Terimakasih sebelumnya.Semoga terus sukses...
BalasHapussalam kenal,
BalasHapussaya coki ditangerang.mksh bnyk infonya.mau nanya nih pak.gimana sih cara kerja siphon dan media pembilas kolam terpal?truz probiotik nitro merk apa sih yang ada sekitar tangerang?
ilmu yg mantabs masss.....
BalasHapusbiar praktis klo mau panen....
siiip sippp lah :)
salam kenal ... bang,saya ucapkan teimah kasih atas informasinya yang begitu komplit ..sehingga saya tidak bingung lagi untuk penanganan kasus2 penyakit lele saya.. wasallam...
BalasHapus